Pasti sebagian orang akan merasa jijik dengan makanan yang ditaburi berbagai serangga.Di Bangkok ada sebuah restoran bernama Insects in The Backyard, tempat ini lumayan ramai pengunjungnya. Pemilik kuliner ini berkreasi dengan menu makanan yang berbahan serangga seperti salad semangka yang ditaburi cacing bambu, nachos dengan salsa tomat ceri bercampur dengan ulat sutera sampai pasta yang terbuat dari kriket tanah.
Sebenarnya serangga telah menjadi favorit di kalangan petani Thailand, dengan kandungan protein yang tnggi. Tapi serangga ini membawa citra negatif dari kalangan atas dengan menganggap makanan untuk orang miskin di negara tersebut. Kenyataannya sekarang makin maraknya kreasi kuliner dengan tren makanan terbaru seperti serangga serangga yang di sajikan ke dalam menu restoran kelas atas di Bangkok.
Di Thailand banyak orang kaya menganggap serangga sebagai sesuatu yang kotor dan akan membuat nafsu makan jadi tidak selera. Salah seorang pengunjung Ratta Bussakornnun seorang pekerja industri kosmetik mengatakan sebelumnya dia merasa skeptis dan mencoba mendatangi restoran ini untuk mencobanya.
Menurut pemilik restoran ini, Regan Suzuki Pairojmahakij, mengatakan bahwa serangga hanya sekedar tren gastronomi. Mereka adalah obat mujarab potensial bagi dunia kuliner yang semakin ramai akan daging. Pairojmahakij berkebangsaan Kanada dulunya yang bekerja di sektor LSM dengan masyarakat pedesaan yang terpencil yang rata rata masyarakatnya memasukkan serangga ke dalam masakan mereka.
Populasi penduduk dunia yang diperkirakan mencapai 9,8 milir di tahun mendatang 2050 akan banyak ahli yang memperhatikan bagaimana dunia memberi makan dirinya sendiri dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan begitu banyaknya daging yang dikonsumsi. Sedangkan untuk serangga hanya memerlukan sedikit biaya dan energi untuk pengelolaannya dibandingkan dengan makanan pokok lainnya seperti daging sapi, babi, atau ayam.
Menurut koki dari Restoran Insect in The Backyard ini hal yan penting dalam penyajian serangga ini adalah dengan rasa yang benar, daging serangga air raksasa memiliki tekstur yang sama dengan kepiting. Sedangkan telur semut merupakan favorit yang disajikan dengan ikan. jadi tujuan khusus dibukanya restoran yang menyajikan aneka serangga untuk mengubah pola pikiran para pengunjung bahwa serangga bisa dimakan dan lezat tentunya tidak menjijikkan.
No comments:
Post a Comment